MRT East–West Hadir di Banten: Transportasi Publik Masa Depan Dimulai
Sumber Gambar : Bappeda Provinsi BantenDalam upaya memperkuat konektivitas antarwilayah dan mengurangi kemacetan di kawasan Tangerang Raya, Gubernur Banten memimpin rapat koordinasi terkait Rencana Pengembangan Moda Raya Terpadu (MRT) East–West di Kota Tangerang Selatan, Senin (8/9/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membangun sinergi antara Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten/Kota, PT MRT Jakarta, serta kalangan dunia usaha. Sejumlah pengembang besar direncanakan turut bergabung, antara lain PT BSD (Sinar Mas Group), Lippo Group, dan Alam Sutera. Bahkan, pada 24 Juli 2025 lalu, PT BSD telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan MRT Jakarta sebagai langkah konkret kolaborasi.
Nota Kesepahaman yang dibahas dalam rapat meliputi pembentukan joint work group, koordinasi lintas pihak, serta keseriusan dalam mewujudkan pembangunan MRT melalui skema kerja sama inovatif. Tujuannya jelas: menghadirkan transportasi publik yang berkualitas, modern, dan ramah lingkungan, sekaligus menjadi solusi mengurai kemacetan di DKI Jakarta dan simpul-simpul kemacetan di Banten.
Saat ini MRT telah memiliki dua koridor utama, yakni North–South dan East–West. Rapat kali ini berfokus pada Rencana Pembangunan Jalur MRT East–West Fase 2 yang akan melintasi wilayah Banten melalui rute: Depo Balaraja, Cibadak, Pasir Gadung, Otonom, Bundar, Kadu, Binong, Bencongan, Kelapa Dua, Kebon Nanas, Kunciran, Panunggangan, Hasyim Ashari, Karang Tengah, hingga Kembangan.
Sebagai tahap awal, sedang disusun Studi Kelayakan yang mencakup kajian teknis, finansial, serta kelembagaan, dengan target penyelesaian pada Desember 2026. Jalur MRT East–West sendiri telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), dan konstruksi tahap awal di wilayah Jakarta kini tengah berjalan menggunakan skema pembiayaan pinjaman dari Jepang.
Selain fokus pada East West Fase 2, rapat juga menegaskan perlunya dukungan lintas sektor dalam percepatan perpanjangan jalur MRT North–South, agar manfaat konektivitas dan mobilitas dapat dirasakan secara lebih luas oleh masyarakat Banten.
Dengan hadirnya proyek MRT ini, Banten tidak hanya menambah infrastruktur, tetapi juga menyiapkan ekosistem mobilitas masa depan yang efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan.