Mencari Brand Ibukota Provinsi Banten

Upaya Pemerintah Provinsi Banten menjadikan Kota Serang sebagai kota metropolitan sesuai arah pembangunan Gubernur dan Wakil Gubernur seperti yang tertera dalam dokumen RPJMD rupanya terus dilakukan, salah satunya melalui focus group discussion (FGD) terkait proposal kajian ibukota Provinsi Banten terutama identifikasi potensi pembangunan kabupaten dan kota di sekitar Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) II Provinsi Banten. FGD yang digagas Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Banten ini berlangsung Senin (21/10) di Ruang Rapat Bappeda menghadirkan Tim Tenaga Ahli dari ITB
Sekda Banten Al Muktabar menyampaikan soal potensi Kawasan Banten Lama yang dapat menjadi pilihan atas brand atau identitas Banten di Kota Serang. “ Kota Serang bisa kita branding menjadi kota religi, untuk itu yang perlu dilakukan adalah mengkaji brand "religi" tersebut”, ungkap Al Muktabar
Senada dengan Sekda, Rektor Untirta Fatah Sulaiman menyatakan perlunya ditetapkan brand atau identitas atas pengembangan Kota Serang ini, mengingat saat ini Untirta tengah merencanakan pengembangan kawasan hingga 100 ha. “Walaupun baru 26 ha dan yang sudah fix seluas 11,7 ha, kelak Kota Serang dan sekitarnya akan menjadi kota pendidkan baru dan ini butuh rekayasa”, ungkap Fatah. “Saat ini telah masuk 6 (enam) proposal pembangunan apartemen di sekitar kampus Untirta sehingga kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk melakukan antisipasi”, lanjutnya. Kota Serang menurutnya bisa juga memakai branding kota layanan jasa pendidikan dan pariwisata berbasis religi.
Antisipasi atas pesatnya pembangunan di Kota Serang menurut tim pengkaji dari ITB belum didukung oleh lingkungan salah satunya angkutan massal, pengelola kawasan, antisipasi perkembangan masyarakat 4.0 yang juga sedikit banyak berdampak pada menurunnya pergerakan manusia karena segala kebutuhan bisa didapat dengan ujung jari.
Sebagai informasi pada Tahun Anggaran 2019 ini Dinas Perhubungan Provinsi Banten melakukan kajian angkutan massal Kota Serang sebagai antisipasi dari hal-hal tersebut, mengingat layanannya antar kota maka Pemprov dapat masuk dan siap bersinergi dengan tim pengkaji.”Tampaknya perlu juga dipertimbangkan untuk mengembangkan jalur kereta api, seperti yang kita ketahui jalur Kereta wilayah selatan telah dikembangkan, begitu pula kiranya wilayah utara harus segera dilakukan kajian megingat pesatnya pembangunan yang tengah dilakukan”, ungkap Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Banten Tri Nurtopo. (chs/ika)
Comments (0)